Friday, April 18, 2008

Ticket Automat

Hoi Zev en Kokiers,

Sasaran jepretanku untuk cerita photo kali ini masih tetap yang serba automat.

Soalnya tentang bunga dan pemandangan sudah banyak diwakili oleh kokiers yang lain,jadi aku lebih suka mengambil photo yang berbeda,bukanya berarti aku tidak suka akan keindahan bunga dan pemandangan,maksudku biar Koki terlihat ada warna,tidak cerita photo tentang itu-itu saja,dari itu aku lebih suka mencari objek photo yang lain daripada yang lain,gambar yang aku jepret kali ini adalah mesin automat untuk karcis kereta api.


Di Belanda jika kita ingin bepergian dengan kereta api lebih mudah beli karcis di mesin ticket automat ini,kalau kita beli di loket penjualan karcis dikenakan biaya admistrasi lagi € 50cent.

Karcis automat ini aku jepret di Schippol,kalau kalian kebetulan ke Belanda tidak ada yang jemput bisa beli ticket via automat ini,disamping lebih cepat dan praktis.


Ticket automat ini di sediakan di setiap lokasi station kereta,kalian tidak harus antri tersedia cukup banyak mesin ticket automat ini.Caranya mudah kok kalian pilih saja mau bahasa Belanda atau bahasa Ingris,tinggal pencet saja dan kita cukup mengikuti petunjuk yang ada di layar automat itu,dilayar automat itu tertera mau pergi ke jurusan kota mana,tinggal pencet,mau beli karcis untuk berapa orang tinggal pencet,mau duduk di kelas satu atau kelas dua juga tinggal pencet,mau beli oneway ticket atau return ticket pokok semua tinggal pencet..cet..cet..gampang banget.


Tetapi kalau kalian tidak begitu mengenal kota yang akan di tuju dan membutuhkan informasi lebih tentang kota itu,lebih baik memang beli di loket penjualan karcis,disamping kalian bisa mendapatkan kertas route planer.Di kertas route planer itu di jelaskan kalau kalian harus stop atau pindah kereta di station mana aja,untuk menuju ke kota tujuan,karna ada kereta yang langsung ke tempat kota yang di tuju,ada juga yang harus pindah kereta sampai dua-tiga kali,dan di spoor nomer berapa kalian harus naik keretanya,semua jelas di tulis di kertas route planer sangat membantu dan memudahkan kalian,tanpa harus bertanya lagi kepada orang lain.


Di Belanda yang menyediakan loket penjualan ticket hanya di kota besar,kalau di kota kecil loket penjual ticket tutupnya sampai jam 18.00 malah kota kecil (desa)nggak ada sama sekali loket untuk menjual ticket kereta,hanya bisa beli ticket kereta melalui ticket automat ini,yang disediakan di setiap station-station kereta di Belanda,mangkanya kartu ATM harus selalu dibawa,kalau untuk turis bisa menggunakan Credit Card di ticket mesin automat ini.


Kalau tinggal di negara maju,enaknya semua serba teratur,rapi dan nyaman,walau hidup kita di buru-buru waktu disini,semua nggak ada masalah karna disini tepat waktu,asal kita bisa bener-bener mengatur waktu nya saja,kalau kita harus mengejar kereta yang jam kita inginkan sementara waktunya terjepit,harus lari-lari juga,kadang cepat-cepat lompat pas banget pintu mau di tutup,aku pernah ngalamin satu kali,untung nggak ke jepit,nekat banget deh pintu udah bergerak aku lompat badan aku miringin dan selamat…aduuh..hati deg-degan juga gara-garanya nih bawa tamu dari Indoensia kalau jalan udah kaya putri pada lelet banget,jadi aku suruh mereka naik dulu buru-buru kan pluit udah di tiup kondekatur tinggal aku yang di belakang mereka hampir aja ketinggalan,aku dorong aja temanku biar cepat masuk dan aku lompat,kalau aku sampai ketinggalan urusannya mereka bakal susahkan,karcisnya aku yang pegang dan mereka juga nggak tahu harus turun dimana…hahaha..


Aku juga pernah tuh mau naik kereta belum punya karcis,tapi karna kereta sudah keburu datang,aku lari naik aja dan bayar diatas,lapor kalau aku belum beli karcis,karna buru-buru ngejar waktu kereta yang jam saat itu,tapi nggak apa-apa tuh dan nggak kena denda.

No comments: