Friday, April 18, 2008

Pulau Belitung

Aku ke Pulau Belitung karna teman ku ada sesuatu urusan disana,sempat aku gak mau ikut dia,soal nya kan ada gempa bumi di Bengkulu.Malah tadi nya teman ku juga mau ngajak aku ke Bengkulu untuk melihat pertambang emas client nya,aku bilang takut kalau ke Bengkulu,akhir nya aku di ajak ke Belitung mau melihat pertambangan biji besi.


Terbang lah aku dan teman ku ini ke Pulau Belitung ada kejadian lucu dan dodol banget deh kita berdua ini...hahaha...jadi geli duluan sebelum cerita,aku dan teman ku ini naik Batavia Air berangkat pagi jam 6.30 tapi bangun jam 3 pagi,gara-gara nya seluruh kota Jakarta mati lampu,ya udah deh tanpa makeup dan mandi habis gelap gak ada lilin lagi langsung berangkat,terus sampai bandara cengkareng aku dan teman ku sampe mata jereng mau chekin nyari tulisan Belitung gak ketemu,kita berdua bingung kan,terus akhir nya mau gak mau nanya orang deh...hahaha...gak tahu nya kalau ke Belitung itu ya tujuan nya ke Tanjung Pandan,dasar dodol banget ye bukan nya dibaca itu ticket dari tadi kan ada tulisan nya,kalau ke Tanjung Pandan dari tadi juga udah lihat,udah aku baca,emang teman ku ini juga baru satu kali ke sana jadi gak tahu kalau Tanjung Pandan tujuan ke Pulau Belitung.Katanya si banyak juga orang suka kesasar salah tujuan,mau ke Tanjung Pandan jadi ke Tanjung Pinang atau sebaliknya.


Dengan penerbangan sekitar satu jam sampailah kami pagi itu di di Bandara H.A.S Hanandjoeddin,di Tanjung Pandan sudah ada yang menjemput,sebelum menuju ke kota Manggar kami di ajak mampir ke kota Tanjung Pandan dulu,karna aku pengen melihat kota Tanjung Pandan,kotanya kecil cuman sekali puteran aja deh,waktu aku melewati sebuah tugu di sana aku tanya tugu apa itu,si supir gak tahu..hahaha..gak tahunya dia juga orang Jakarta.


Sepanjang perjalanan menuju kota Manggar hampir aku tidak menemukan kendaraan lain sama sekali,pokok jarang banget berpapasan dengan kendaraan lain jalanan lenggang, sepi,gak seperti di Jakarta yang macet dan banyak banget kendaraan simpang siur,aku lihat juga rumah penduduk nya bertetanggaan tanpa pagar pembatas,dari situ bisa terlihat kalau penduduk nya sangat rukun satu sama lain,kalau di Jakarta atau kota-kota besar lain nya kan rumah juga pagar nya tinggi-tinggi banget ya,kecuali di perumahan baru model minimalis aku lihat di Jakarta tanpa pagar pembatas antara tetangga.


Penduduk di Pulau Belitung 70 % adalah warga keturunan,bahasa yang mereka gunakan adalah Khe,banyak warga keturunan disana beragama islam bisa di lihat dengan ada nya banyak mesjid didirikan disana dan kebetulan si supir mampir dulu ke salah satu rumah disana untuk mengambil surat-surat dan waktu aku ikut turun sebentar,aku lihat diruang tamu yang punya rumah ada gambar kiai pake sorban dengan rasa penasaran,aku bertanya pada pemilik rumah nya,karna aku lihat pemilik rumahnya warga keturunan jadi bikin aku penasaran,kok ada foto haji ternyata pemilik rumahnya beragama islam,dan cerita kalau memang banyak warga keturunan beragama islam di pulau itu.


Di Belitung aku dengar di Kota Manggar,Bupati nya dulu adalah seorang warga keturunan bernama Ahok,nama Indonesianya Bpk Ir Basuki P....(sorry lupa nama belakang nya) waktu Ahok menjabat Bupati kota Manggar,katanya sekolah gratis dan rumah sakit juga gratis,dan Ahok ini sering berbaur dengan masyarakat,pokok Ahok ini begitu perhatian dengan masyarakat kota Manggar,sayang Ahok ini sudah tidak menjadi Bupati lagi karna beliau mengundurkan diri untuk ikut pemilihan menjadi Gubernur Bangka Belitung yang akhir nya kalah tipis cuman kalah 2% katanya.Penduduk laki-lakinya disini setiap hari menghabiskan waktu duduk di warung kopi sampai sore.


Satu malam di Pulau Belitung mempunyai kesan tersendiri buat ku dengan pulau itu..oia..katanya dulu Belanda waktu pertama kali menemukan pulau itu yng dulu nya bernama Pulau Biliton,semua penduduk nya adalah warga keturunan.

No comments: