Friday, April 18, 2008

Post

Akhir tahun 2007 ternyata Bejan sudah mengirim artikel Kolaborasinya tentang Bis Surat,padahal aku udah lama menyiapkan foto kotak post dan ingin menulis cerita di KoKi,hanya waktu untuk menulisnya,aku mendahulukan menulis cerita lain…hehehe

Waktu jadul selama aku masih tinggal di Indonesia,kaya nya aku nggak pernah deh tuh dapat surat dari tukang post setiap hari,jangankan tiap hari seminggu atau sebulan sekali,bahkan setahun sekali juga nggak,atau mungkin malah nggak dapat surat sama sekali bertahun-tahun…hahaha…malah yang aku tahu banyak surat yang nggak sampe ke rumah ibuku,entah itu surat dari Tante dan Oomku yang tinggal di luar kota Jakarta.


Sedangkan selama aku lima belas tahun tinggal di Belanda hampir setiap hari aku dapat surat,pokok ada aja surat-surat yang aku terima setiap harinya,misalkan surat dari Asuransi,Pajak,Bank,Perumahan,Rekening Telefoon,Gas/listrikGemeente (walikota)atau bahkan pernah dari Incasso atau Deurwaarder (kalau telat bayar sesuatu).. hahaha…Yaaa.. disini kalau telat bayar sesuatu,atau tidak mau bayar sama sekali pasti akan melalui Incasso,atau bahkan Deurwaarder akan siap berdiri mencet bel rumah kita…hahaha…dan berurusan dengan nya,maka tagihanpun akan bertambah bengkak karna diwajibkan membayar administrasi ini dan itu,pokok tambah gawat deh..hehehe..jadi harus di hindari dan bayar sebaik nya tepat waktu kalau di Belanda,mangkanya lebih baik bayar rekening otomatis aja biar nggak lupa atau telat bayar nya.(itupun kalau saldo nya cukup)..hahaha..kalau nggak sama juga bohong deh.


Biasa nya sih,kalau telat bayar dapat surat peringatan dulu sekali-dua kali kalau masih juga surat itu di acuhkan nggak ada kabar atau masih nggak mau/bisa bayar,biasanya perusahaan atau kantor tersebut menghubungi Incasso atau Deurwaarder dan kita bisa bayar dengan mencicil nya sesuai kesepakatan bersama,biasa nya sih di sesuaikan dengan penghasilan kita dan bisa di ketahui berapa sanggup nya membayar/mencicil setiap bulannya.


Di Belanda setiap wijk (wilayah) pasti menyediakan kotak surat di tempat yang sangat strategis biasa nya disitu juga selain kotak post juga di sediakan tempat untuk Kertas atau tempat untuk buang Glas.Ternyata kotak pos di kota ku dengan di kota Schippol dan Leiden lain warna nya,di kota ku kotak post nya berwarna merah sedang kan kota Leiden dan Schippol warna nya orange,aku nggak tahu kenapa kok bisa beda warna nya atau mungkin di kotaku modelnya atau warna lama,karna dulu tukang post nya pakai seragam merah sekarang sudah berganti warna baju nya tukang post yaitu orange warna seperti TNT post gitu orange.

Tukang post di Belanda pake sepeda,kecuali kalau ada paket pakai mobil,dan semua surat tepat waktu dikirim ke rumah,hanya dalam satu hari surat sudah sampai.Surat-surat di ambil dari kotak post oleh pegawai post dengan mobil setiap hari (minggu s/d Jumat) sabtu nggak di ambil surat di kotak post,kalau mau masukin surat ke kotak post paling lambat jam 18.00 tapi kalau di kantor post sendiri kotak post nya sampai jam 19.00.Kantor post di Belanda buka Senin s/d Jumat dari jam 8.00 s/d 18.00 dan Sabtu jam 8.00 sampai jam 15.00.


Di kotak post ada dua lobang nya,sebelah kanan untuk dalam negri disitu tertulis angka postcodenya s/d berapa,dan sebelah kiri untuk bagian luarnegri dan juga untuk bagian postcode yang tidak tertera disitu,seperti kalau aku mau kirim surat cinta untuk kekasih gelapku yang tinggal di Amsterdam,aku harus masukin kebagian sebelah kiri..hihihi...


Di Belanda surat-surat penting sekali daripada lewat mulut,soal nya surat adalah bukti,bukan omongan/mulut yang sebagai bukti,mangkanya di setiap surat bagian atas pasti ada nomer kode nya,jadi misalkan kita mau menanyakan masalah surat itu,kita bisa lewat telefoon,dengan nomer kode itu pegawai yang kita hubungin jadi bisa tahu masalah nya,mereka tinggal klik lihat lewat komputer maka keluar lah data-data kita dan sangat memudahkan mereka,untuk mengetahui permasalahan nya.

No comments: