Wednesday, May 6, 2009

Erotic Museum Amsterdam (Part 3)

Hoi Zev en KoKiers,





Apa KoKiers masih penasaran dan menanti-nanti bagian ketiga cerita liputan ku waktu masuk ke Erotic Museum Amsterdam.Ini adalah foto-foto di lantai empat Erotic Museum itu. Dan hasil foto-foto yang aku jepret di lantai empat ini,aku serahkan pada Z untuk memilihnya mana yang pantas tayang di KoKiKlik atau mungkin akan di pajang semua foto-nya. Hanya bagian-bagian yang bikin mengelus dada atau bikin mata mendelik..hahaha..sebaiknya ditutup bunga kamboja saja (habis mirip sih bentuknya kek bunga kamboja) waktu Z or Asmod menutup bagian gambar ceweq yang lagi naik sepeda.







Ketika aku menaiki tangga menuju lantai empat,ternyata sampai lantai empat terjawab sudah apa yang selama ini menjadi pertanyaan ku.Aku selalu berfikir,apa sih perbedaaan Erotic Museum dam Sex Museum? Begitu selalu aku bertanya dalam hati selama ini, karena ini adalah untuk pertama kali nya aku masuk ke Erotic Museum, jadi aku sekarang tahu perbedaan-nya antara kedua museum tersebut.

Kalau masuk ke Sex Museum aku sudah pernah dan isi gambar-gambar di Sex Museum bikin pening kepalaku..hahaha...Lain kali mungkin aku akan masuk Sex Museum lagi dan jeprat-jepret di dalam sana, soalnya waktu aku masuk ke Sex Museum waktu itu jadul banget belum ada digital camera dan aku malas buat scan foto-foto yang aku jepret waktu jadul. Jadi demi berbagi cerita di KoKi,aku pasti akan ke Sex Museum lagi deh, tetapi nggak janji kapan nya ya.

Waktu itu aku pernah berbagi cerita tentang Sex Museum hanya dari bagian depan saja yang aku jepret-jepret ketika jalan-jalan ke Amsterdam.

Ternyata di lantai empat adalah sebuah ruangan miniatur seputar kegiatan atau tempat-tempat yang ada di sekitar jalan”Oudezijds Achterburgwal” yang terkenal daerah esek-esek itu.Kalau di Indonesia seperti taman mini gitu maksudnya deh. Ada berbagai gambar yang menceritakan kegiatan di seputar jalan”Oudezijds Achterburgwal” seperti daerah Redlight dengan cewek yang duduk atau berdiri di balik kaca,ada miniatur Sex Shop, Sex Live Show, Kondom Automat..etc.








Yang menarik buat ku justru gambar foto”Original Japanese Kneel Bath” Dalam hati ku asyik juga tuh di mandiin sama cowok ganteng..hahaha..Ada juga Sex Machine dengan memasukan uang coin € 1,- bisa tahu tentang kehidupan Sex kita kalau nggak salah gitu deh..haha..sayang aku nggak ada uang coin satu euro jadi aku nggak bisa mencoba Sex Machine nya itu..hiks..pengen sih lain kali deh,seperti apa sih maksudnya dengan Sex Machine.Soalnya aku juga nggak baca sungguh-sungguh dan lupa apa yang tertera tulisan di mesin tersebut, mungkin ada KoKiers yang pernah mencobanya? Bisa di ceritakan di kolom komentar.









Banyak banget Dildo di pajang di sana..hahaha...dalam hati pengen deh aku beli nanti satu buat Z biar nggak pinjam terus-terusan..hihihi..Terus nanti aku ajarin Z bagaimana cara pakai-nya.Yang benar dan baik,aman terkendali..hahaha..daripada waktu mencoba malah Asmod yang suruh pegangin,lalu memainkan nya di dalam mobil..weks..bisa bayangkan nggak sih Kokiers..hahaha...waktu Z mencobanya di pegangin sama Asmod dildonya...halah kok jadi berfantasi nih..hiks...

(weks pencemaran nama buruk nih, La Rose fantasinya terlalu kacau deh, ulang... ulang... mau ganti patner, hmm sama siapa ya? --- red)


Oke gitu aza deh cerita ngalor-ngidul-nya....(Bersambung)




Groetjes


La Rose

Romantis Banget ..

CITIZEN JOURNALISM: SIAPA SAJA, MENULIS APA SAJA

La Rose - Belanda

Hoi Zev en KoKiers,

Untuk sementara waktu istirahat dulu deh aku dari dunia esek-esek.. hahaha... artikel ini sudah lama aku ingin menulisnya, hanya kok nggak selesai-selesai malah mikirin artikel arus bawah terus..hihihi..

Setiap pulang kerja aku naik sepeda sekitar jam 15.00 sore aku selalu melihat pasangan manula ini berjalan berdampingan. Dan setiap kali melihatnya aku pengen sekali mejepretnya dan mengabadikan pasangan manula ini tetapi selalu saja aku lupa membawa camera.

Suatu ketika aku melihat pasangan manula ini, si Meneer berhenti lalu menyenderkan sepedanya di tiang, aku langsung berhenti dan memperhatikannya, ingin tahu aja kenapa kok si Meneer berhenti dan menyenderkan sepedanya.

Setelah menyenderkan sepedanya si Meneer berjalan tertatih-tatih ke scooter itu Mevrouw.

Sepertinya si Meneer akan mengambil sesuatu dari dalam tas si Mevrouw, ternyata si Meneer mengeluarkan selimut, lalu si Meneer menggerakan tanganya menyelimuti itu Mevrouw sambil muter-muter terbungkuk-bungkuk didepan scooter membetulkan selimut biar si mevrouw nggak kedinginan sampai ke kakinya. Setelah selesai menyelimuti itu Mevrouw mereka berdua berjalan kembali berdampingan, sayang waktu itu aku tidak membawa camera dan mengabadikannya...nyesel deh... hiks.

Setelah melihat kejadian itu, biar aku gak lupa lagi untuk membawa cameraku, akhirnya begitu sampai rumah aku langsung masukan cameraku ke dalam tas biar besoknya aku bisa menjepret pasangan manula ini.

Jam tiga ”teng” aku sudah pulang kerja dan benar aja di saat dan waktu yang sama pasangan ini ada di jalanan di depan Stadion Thialf yaitu Stadion yang setiap tahun selalu mengadakan kejuaran Dunia (Eropa ) Schaatsen (Ice skating) Sambil aku naik sepeda aku menjepret mereka dari belakang,aku tersenyum puas bisa mendapatkan foto pasangan manula ini.




Besoknya ketika jam istirahat, karena cameraku masih ada di dalam tas belum aku keluarkan, aku perlihatkan foto pasangan manula ini pada collegku dan aku ceritakan tentang pasangan manula ini yang selalu berjalan berdampingan. Biar pun si Mevrouw naik scooter dan si Meneer naik sepeda yang gak ada engselnya, si Meneer hanya cukup



menggerak-kan kakinya ke aspal, kalau di perhatikan sepeda yang di naiki si Meneer hanya sebagai alat penahan tubuh saja, biar tidak capai kalau lagi berjalan karna untuk jalan kaki pasti sudah tidak kuat lagi.

Mevrouw itu tetap sabar menjalankan scooternya pelan-pelan agar bisa selalu berjalan berdampingan bersama si Mener. Padahal si Meneer ini mengayuh sepeda dengan kakinya saja pelan-pelan. Coba bayangkan di sampingnya si Mevrouw naik scooter, tetapi si Mevrouw nggak ada tuh niat untuk jalan lebih cepat dari si Mener selalu sama berdampingan, padahal kalau mau kan si Mevrouw bisa memutar gas scooter untuk lebih cepat dan berjalan laju meninggalkan jauh si Meneer... duuuuh.. setia, sabar, romantis banget pasangan ini.

Ketika aku perlihatkan foto pasangan manula ini sama collegaku dan collegaku menyarankan aku kenapa nggak berhenti dan mengajak pasangan manula itu ngobrol...waaah...bener juga pikirku sarannya,daripada aku selalu penasaran melihat pasangan manula itu.



Akhirnya ketika aku pulang kerja dengan jam yang sama dan tempat yang sama di Stadion Thialf. Aku melihat pasangan manula ini lagi,memang setiap hari aku selalu melihat pasangan manula itu, kecuali cuaca hujan atau di musim salju aku nggak pernah melihat pasangan ini.

Aku memutuskan untuk berhenti dan mengajak mereka ngobrol. Ternyata pasangan ini sudah menikah 63 tahun lamanya..ck..ck..ck..ngobrol apa saja selama ini pasangan itu selama 63 tahun bersama-sama..hahaha..dalam hatiku.

Dan selama 63 tahun menikah mereka masih tetap romantis dan bahagia. Aku menanyakan umur mereka, si Meneer umurnya 94 tahun si Mevrouw 92 tahun dan mempunyai 3 orang anak laki-laki semua.Meneer dan Mevrouw ini tinggal di rumah Jompo, anak-anak mereka semua tinggal di Leeuwarden katanya, dan seminggu sekali gantian anak-anaknya datang menenggok mereka.

Aku pun meminta ijin untuk mengambil foto mereka.Setelah aku jepret dan hasil fotonya aku perlihatkan pada mereka,tetapi sayang mereka tidak bisa melihat foto itu karena matanya sudah rabun.Tetapi pendengaran mereka masih kuat, terbukti sewaktu aku berbicara dengan mereka berdua, mereka selalu langsung menjawab pertanyaanku, tanpa aku harus mengulanginya berkali-kali.

Di Belanda melihat pasangan laki-laki dan perempuan masih sangat-sangat romantis bukan hal aneh lagi. Kalau Kokiers ke Belanda liburan pasti akan melihat pasangan entah itu laki-laki yang duduk di kursi roda dan perempuan yang sedang mendorongannya atau sebaliknya perempuan yang duduk dikursi roda dan laki-laki yang sedang mendorongannya. Tetapi ada juga anak atau cucunya sedang mendorong Omanya atau mungkin Ibunya seperti gambar no 8 itu aku jepret aja, sambil menebak-nebak apa itu cucunya si Oma atau anaknya si Oma..ganteng juga pikirku..hahaha..





Mereka itu kebanyakan mendorong pasangan hidupnya masing-masing, ada yang menikah dan ada juga yang hanya hidup bersama sampai tua dan mempunyai anak cucu atau tanpa anak apalagi cucu,paling-paling mereka punya kucing atau anjing di rumahnya tetapi hidup mereka bahagia sampai tua.Tetap saling mendukung dalam keadaan apapun, tetap saling menunjukan rasa sayang, cinta dan kesetiaan pada pasanganya...aaahg...romantisnya kadang aku ngiri melihat mereka.

Benar-benar terlihat kesetiaan pasangan-pasangan itu terhadap pasangan hidupnya, walau pasangannya tidak lagi sehat seperti mereka dulu masih muda, tetapi pasangan itu masih tetap setia dan akan selalu setia sampai mungkin ajal memisahkan mereka.





Kalau aku sedang berjalan dengan suamiku dan melihat pasangan-pasangan seperti itu suamiku selalu bilang ”Kalau nanti kamu seperti itu, aku juga akan mendorongnya” dan suamiku bertanya ”Apa kamu juga akan mendorongku, kalau aku duduk di kursi roda?” Aku hanya melirik tersenyum ketika suamiku bertanya seperti itu, tak ada jawaban yang keluar dari mulutku..hiks..

Groetjes


La Rose