Friday, August 29, 2008

Friendship After a Break Up

Sex with Your Ex... aku rasa jarang terjadi di Indonesia. Karena aku sudah cukup lama menetap di Belanda, aku tidak tahu bagaimana kehidupan di Indonesia saat ini terutama di kota-kota besarnya.Kalau aku ke Indonesia hanya liburan selama 4 minggu saja tidak lebih dari itu.




Di Belanda ”Sex with Your Ex” banyak terjadi.Bahkan bukan hal aneh kalau mereka yang pernah menjadi suami istri atau pernah hidup bersama dan ketika sudah bercerai (berpisah) rumah mereka bersebelahan atau depan-depan-nan dengan rumah mantannya.

Aku pernah suatu kali mau mampir ke rumah kenalanku orang India Suriname namanya Nirmala. Kebetulan aku memang lewat daerah itu, makanya aku mampir tanpa telepon dulu. Sewaktu aku bel depan pintu rumahnya no 8 yang keluar adalah suaminya Belanda. Lalu suaminya bilang ke aku kalau dia dan Nirmala sudah bercerai dan Nirmala sekarang tinggal di no 12 jalan itu juga...hahaha..aku sampai mengekerut kan jidat lhoo. Coba itu kan cuman beda satu rumah aja...hahaha..aku sempat kaget juga, sambil aku langsung ngeledek si Belanda itu (ex nya Nirmala) gini”asyiik dong, kalian bisa lewat pintu belakang kalau lagi pengen”...hahaha..(iseng banget deh gue)...dia ketawa waktu aku bilang begitu.


Aku pun pamit dan jalan menuju nomer 12 dan memang benar Nirmala tinggal di situ dengan anak-anaknya. Kami pun ngobrol,Nirmala sengaja memilih dekat rumah mantan tinggal-nya,biar anak-anaknya gampang ketemu katanya,atau mungkin biar ibunya gampang ketemu ayahnya dengan alasan anak-anak...hahaha...

Selain pasangan yang pisah beneran, di Belanda banyak juga pasangan yang pisah bohongan karena ekonomi,pura-pura bercerai agar bisa mendapatkan double income. Tetapi pemerintah Belanda tidak mencurigai mereka yang bercerai dan memilih rumahnya bersebelahan, buat pemerintah itu hal wajar. Kalau pisah (cerai) nya mempunyai masalah besar dan merasa terancam oleh mantan pasangan-nya, biasanya salah satu dari mereka pindah ke kota lain.

Bukan hanya kenalanku saja Nirmala yang memilih tinggal berdekatan dengan mantannya. Waktu aku tinggal di Groningen tetangga-ku perempuan dan laki-laki Belanda (ternyata mereka berdua pernah hidup bersama) dan mempunyai anak,di Flat tinggal-nya malah depan-depan-nan.Pokok banyak deh yang kaya gitu di Belanda. Malah biar masing-masing sudah punya patner lagi,tetapi mereka bisa kok berteman dan duduk-duduk bareng minum koffie berempat. Juga bukan hal aneh di Belanda kalau misalkan di pesta ulang tahun,para mantan suami-istri ini datang dan bertemu dengan mantan-nya,serta pasangan barunya masing-masing.

Sebenarnya ”Friendship after a break up” itu sangat memungkin terjadi kok. Aku sendiri dengan mantan suamiku yang di Indonesia bisa berteman baik bahkan seperti adik. Padahal aku pernah disakiti dan dikhianati berkali-kali oleh suamiku waktu jadul (suamiku suka main hostes di Night Club) tetapi aku coba rasa sakit hatiku, aku kesampingkan,karna aku mempunyai dua anak dari mantan suamiku itu. Aku tidak ingin anak-anakku tegang karna perceraian orangtuanya, aku ingin anak-anakku mempunyai rasa aman jika sedang dekat aku ibunya ,juga jika dekat dengan mantan suamiku ayahnya. Walau kami sudah bercerai tetap seperti keluarga, anak-anakku pun senang melihat ayah dan ibunya akur di depan mereka.



Aku dan mantan suamiku juga tidak pernah menjelek-jelekan satu sama lain atau cerita negatif kepada anak-anak tentang masing-masing (ayah-ibunya).Tetap di mata anak-anakku,aku dan mantan suamiku adalah orangtua yang baik. Seandainya aku tidak mempunyai anak dari mantan suamiku, mungkin aku rasa, aku tidak akan bertemu, apalagi berteman. Karena anak-anak, makanya menjadikan aku tetap menjalin hubungan baik dengan mantan suamiku. Aku juga kenal dengan istrinya yang sekarang (bukan hostes itu) kami bertiga akrab dan sering makan dan jalan bareng di Indonesia.Mantan suamiku juga pernah datang ke Belanda dan menginap di rumahku,aku dengan suamiku yang di Belanda tidur berdua,mantan suamiku tidur di kamar sebelah..
Aku dan mantan suamiku di Indonesia masing-masing masih mempunyai rasa sayang, kalau rasa cinta sudah tidak ada lagi.

No comments: