Saturday, June 21, 2008

Mencari Angin Surga.


Membaca tulisan Jaap tentang ”Modern Slavery” jadi teringat akan tulisanku yang belum aku selesaikan.Yaitu menulis tentang orang-orang illegal yang mencari angin surga ke negara impian,serta sepak terjang para mafia pengirim tenaga kerja illegal ini yang di sebut agent.Orang orang ini sangat antusias sekali untuk mencari angin surga ke negri impian
untuk bisa sampai ke negara tujuan,mereka mengeluarkan uang tidak sedikit sekitar 35 s/d 50 juta biayanya,itu hanya untuk orang-orang yang di seputar Jakarta dan sekitarnya.Tetapi untuk yang luar jawa dan di jawa sendiri agentnya mengenakan lebih gila lagi harganya bisa mencapai 60 s/d 80 juta untuk satu orangnya,istilah dari tangan ke tangan lagi mangkanya harga juga bisa bengkak begitu.

Gilanya,orang-orang yang mencari angin surga ini berani juga membayar para agent ini saking ingin menuju ke negara yang bisa memberi mereka masa depan yang cerah.Mereka berangkat dengan penuh semangat dan cita-cita,kalau berhasil mereka akan begini,akan begitu nantinya.Untuk siapa lagi semua itu mereka perjuangankan,kalau bukan untuk keluarga yang mereka tinggalkan.

Karna masa depan mereka yang sangat suram di Indonesia,menjadikan mereka nekad berangkat menuju ke suatu negara impian mereka itu.
Aku pernah bertemu dan sempat mengobrol dengan orang-orang Indonesia ini yang sedang berangkat ke negara lain untuk mencari angin surga.Kebetulan orang-orang Indonesia ini semuanya adalah warga keturunan dan ternyata mereka bukan orang susah di Indonesia nya,ada yang punya toko dan mereka juga berpendidikan,alasan mereka di Indonesia untuk mendapat untung 300 ribu rupiah satu hari saja susahnya minta ampun katanya,dari itu mereka memilih untuk mencari kehidupan yang lebih baik di Negara lain dan meninggalkan tokonya.Ada juga sepasang suami istri yang mempunyai hutang sampai 300 juta nekat pergi merantau untuk membayar hutang-hutangnya,pasangan suami istri ini mereka sampai menggadaikan surat rumahnya,juga surat rumah adiknya,untuk ongkos merantau..ck..ck..seandainya mereka gagal masuk ke negara tujuan mereka,bagaimana mereka bisa menebus surat rumahnya,ditambah membayar hutang yang 300 juta itu aku sampai merinding mendengernya.

Negara tujuan mereka untuk mencari angin surga kebanyakan adalah Jepang dan America,untuk meminta visa ke dua negara ini susahnya minta ampun.Tetapi ternyata manusia banyak akal nya,istilah nya banyak jalan menuju Roma.Negara yang paling mudah dengan alasan visa transit adalah Jepang.Di Jepang banyak perusahaan yang mau menerima pegawai illegal,dengan gaji yang kalau di rupiahkan cukup besar,bisa sampai antara 20 s/d 30 juta sebulan penghasilanya.Mereka-mereka ini hidupnya di apartement satu kamar ramai-ramai sangat murah bisa ngirit untuk mereka katanya.

Untuk bisa masuk ke Jepang mereka ini tidak punya visa dan para agent penyalur tenaga kerja illegal,mengatur mereka agar bisa masuk ke Jepang dengan pura-pura transit.Caranya yang paling mudah adalah mendapatkan visa Eropa,tujuan mereka pura-pura liburan ke Eropa dengan menggunakan pesawat JAL.Kalau di pikir-pikir gila bangetkan sampai pakai pesawat JAL hanya untuk (pura-pura)liburan satu minggu saja,sementara banyak pesawat yang langsung dan lebih murah,kenapa juga harus JAL.Karna itu tadi,mereka ini ada maksudnya,transit di Narita kalau lolos dan kabur.

Di Eropa mereka ini hanya satu minggu saja dengan berharap-harap cemas mereka semua bakal masuk dan lolos tidak nantinya di Narita-Jepang.Seandainya sampai lolos masuk Jepang mereka dapat voucer untuk menginap di hotel nikko.Tetapi mereka tidak menginap di hotel itu,mereka langsung telepon orang yang harus dihubungin disana dan naik bus,mereka janjian harus turun di halte bus yang sudah ditentukan,nanti ada yang menjemputnya.Mereka ini yang lolos tidak membawa pakaian sama sekali,kadang yang di badan saja atau cuman satu stel,karna kalau mereka membawa tas besar disaat transit,takut dicurigai oleh pihak imigrasi Jepang.Koper-koper mereka yang masuk bagasi langsung menuju Jakarta,tidak ada yang mengambil katanya.Semua koper itu numpuk di bandara Soekarno Hatta entah sudah ada berapa ratus koper disana yang terlantar,hanya pegawai bandara Soekarno Hatta yang tahu jumlahnya.

Bagi yang di tolak di Narita otomatis mereka ini kembali lagi ke Indonesia setelah dikurung di Narita satu hari.Agent penyalur tenaga kerja menjanjikan mereka yang ditolak untuk memberangkatkan kembali tanpa di pungut biaya lagi kecuali biaya untuk visa katanya.
Banyak juga orang-orang yang pernah lolos masuk Jepang dengan pura-pura transit dan beberapa bulan (tahun) kemudian ketangkap dan dideportasi di kembalikan ke Indonesia oleh pihak imigrasi Jepang.Sesampainya di Indoneisia mereka ini yang baru kembali dari Jepang langsung menghubungin agentnya lagi yang dulu pernah memberangkatkan mereka katanya.Karna nama mereka yang baru dideportasi sudah blacklist di Jepang.Agent penyalur tenaga kerja ini bisa membuatkan documen palsu dengan nama lain untuk mereka ini.Biaya untuk paspor berikut documen lainnya kalau nggak salah dikenakan 3 juta rupiah dan mereka sudah bisa mempunyai paspor dengan identitas baru dan siap untuk di berangkatkan kembali dengan cara transit,caranya tetap sama yaitu muter-muter dulu di Eropa.

Selain cara transit katanya agent penyalur tenaga kerja illegal ini juga punya cara lain,yaitu ikut rombongan tour dan kabur.Kalau ikut rombongan tour dari Indonesia sulit untuk mendapatkan visanya karna kedutaan Jepang sudah tahu kebanyakan bakal kabur.Ternyata agent penyalur tenaga kerja illegal ini tidak kehabisan akal.Mereka mengalihkan untuk masuk ikut rombongan Tour dari Singapore,tujuan utamanya tentu bukan tour karna hanya ikut rombongan tour dari Singapore saja dan setelah sampai di Jepang,mereka kabur dari rombongan tour.
Sekarang pihak imigrasi dan kedutaan Jepang sudah tahu cara mereka dan memperketat tidak bisa lagi mendapatkan visa transit atau tour dengan mudah untuk masuk ke Jepang.

No comments: